Information

hijabers community, sebuah wadah komunitas wanita muslimah yang dibentuk pada tanggal 27 November 2010 di Jakarta, oleh 30 wanita berjilbab dengan latar belakang profesi dan kehidupan yang berbeda. Berkumpul bersama  untuk berbagi visi mereka untuk membentuk sebuah komunitas yang akan mengakomodasi kegiatan yang terkait dengan jilbab dan muslimah. Dari fashion, gaya jilbab dan segala sesuatu yang akan membuat kaum muslimah menjadi lebih baik. Dan diharapkan melalui komunitas ini, setiap muslimah bisa bertemu teman baru, saling mengenal satu sama lain dan belajar dari satu sama lain.

.
Dari perjalanannya, mereka berhasil mengumpulkan anggota-anggota yang berjiwa muda, dinamis, energik, dan penuh kreativitas berkumpul dan berkegiatan yang sangat asyik dan positif,, seperti workshop fashion, class kecantikan tata rias make up, program charity dan lain-lain dan yang pasti pengajian rutin.
.
  ..
.
Dari sisi fashion style-nya, mereka sangat kreatif dalam menciptakan style-style baru yang out-of-the-box, lain dari biasanya. Beberapa style adaptasi perpaduan dari style fashion muslimah dari timur-tengah. Mereka berhasil menciptakan tren Fashion style ala hijabers yang uniquely modern dan stylish, mendobrak pakem dan membuktikan bahwa berbusana muslim justru akan menambah cantik dan anggun penampilan seorang muslimah. Tak salah jika style berbusana ala  Hijabers saat ini banyak dijadikan inspirasi gaya busana muslimah indonesia.
Mari,,, yang ingin gabung bisa ke blog mereka,,

~ Semoga Bermanfaat dan Menginspirasi Anda ~


Cara Kenakan Jilbab ala Dian Pelangi

Dian Pelangi adalah salah satu wanita yang memberikan inspirasi dalam berjilbab. Lewat gayanya mengenakan hijab dan berpakaian, banyak wanita berubah pikiran mengenai busana muslim.

Selama ini, mungkin banyak wanita tidak ingin berjilbabkarena menganggap tidak stylish dan trendy, bahkan cenderung membuat wajah terlihat tua.

Penasaran dengan gaya hijab wanita kelahiran 1991 ini? Coba salah satu gayanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Yang Anda butuhkan hanyalah kerudung, bandana yang bisa terbuat dari kaosataupun renda, jarum pentul atau peniti kecil, dan bros cantik.

2. Gunakan bandana untuk menahan rambut Anda. Anda bisa memilih bandana yang terbuta dari kaos ataupun renda sesuai keinginan dan disesuaikan dengan penampilan Anda secara keseluruhan.

3. Pilih kerudung berbentuk segi empat yang ringan dan dingin. Lipat segitiga, dan taruh seperti menggunakan hijab seperti biasa.

4. Ambil salah satu sisi kerudung lalu tempelkan pada bandana dengan menggunakan bros cantik. Pastikan kerudung tidak terlalu ketat dan mendalam. Bagi Anda yang memiliki pipi chubby, Anda dapat mengaturnya agar dapat menutupi sebagian pipi Anda.

5. Sembunyikan sisa kerudung yang sebelumnya direkatkan dengan bros ke arah belakang. Lalu rekatkan pada bandana untuk menghindari terlihatnya rambut dan leher.

7. Biarkan sisi lainnya menjuntai.

8. Atau, Anda dapat menaruhnya ke sisi yang berbeda agar terlihat lebih rapih.




Fathimah Radiyallahu ‘anha Memahami Arti Jilbab yang Sesungguhnya

Adakah kaum muslimin dan muslimah yang tak mengenal sosok Fathimah
binti Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam? Rasanya tak mungkin!
Beliau radiyallahu’anha satu-satunya putri Rasulullah
shalallahu alaihi wassalam  yang hidup mendampingi 
beliau hingga wafatnya beliau ke Rafiqil a’la.1
Fathimah az-Zahra radiyallahu’anha adalah ratu bagi para wanita
di surga (Sayyidah nisa ahlil jannah). Pemahaman beliau
tentang arti jilbab yang sesungguhnya sangat layak untuk
disimak dan direnungi oleh para muslimah yang sangat
merindukan surga dan keridhaan RabbNya.
Sudah sempurnakah kita menutup aurat kita seperti apa
yang difahami Shahabiyah? Wahai saudariku muslimah
yang merindukan surga Firdaus al-A’la…Shahabiyah yang mulia ini 
memandang buruk terhadap apa yang di lakukan
wanita terhadap pakaian yang mereka kenakan yang
masih menampakkan gambaran bentuk tubuhnya.
Apa yang beliau tidak sukai itu beliau sampaikan
kepada Asma radiayallahu’anha sebagaimana yang
telah diriwayatkan oleh Ummu Ja’far bahwasanya
Fatimah binti Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berkata:
“Wahai Asma’! Sesungguhnya aku memandang buruk 
apa yang dilakukan oleh kaum wanita yang mengenakan
baju yang dapat menggambarkan  tubuhnya. 
” Asma’ berkata : ‘”Wahai putri Rasulullah maukah kuperlihatkan


kepadamu sesuatu yang pernah aku lihat di


negeri Habasyah?” Lalu Asma’ membawakan beberapa


pelepah daun kurma yang masih basah, kemudian ia


bentuk menjadi pakaian lantas dipakai.


Fatimah pun berkomentar: “Betapa baiknya dan betapa


eloknya baju ini, sehingga wanita dapat dikenali (dibedakan)


dari laki-laki dengan pakaian itu. Jika aku nanti sudah mati ,


maka mandikanlah aku wahai Asma’ bersama Ali


(dengan pakaian penutup seperti itu ) dan jangan


ada seorangpun yang menengokku!” Tatkala Fatimah


meninggal dunia, maka Ali bersama Asma’


yang memandikannya sebagaimana yang dipesankan. ”2
Syaikh Albani rahimahullah berkata : Perhatikanlah sikap
Fatimah radiyallahu anha yang merupakan  bagian dari tulang
rusuk Nabi shalallahu alaihi wassalam bagaimana ia memandang
buruk bilamana sebuah pakaian itu dapat mensifati atau
menggambarkan tubuh seorang wanita meskipun sudah mati,
 apalagi jika masih hidup, tentunya jauh lebih buruk.
Oleh karena itu hendaklah kaum muslimah zaman ini
merenungkan hal ini, terutama kaum muslimah yang masih
mengenakan pakaian yang sempit dan ketat yang dapat
menggambarkan bulatnya buah dada, pinggang, betis
dan anggota badan mereka yang lain. Selanjutnya hendaklah
mereka beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”3
Wahai ukhti muslimah yang dirahmati Allah,…benarlah
apa yang dikatakan oleh Syaikh Albani 
rahimahullah. Fitnah yang melanda kaum muslimah begitu
deras dan hebat.Jika Fathimah 
radiyallahu’ anha saja tidak rela jasadnya tergambar
bentuk tubuhnya tentulah dapat kita 
fahami bagaimana beliau mengenakan jilbab di masa hidupnya.
Karena beliau sangat memahami perintah jilbab dengan
pemahaman yang benar dan sempurna.
Pemahaman beliau yang sangat 
mendalam ini jelas tersirat dari ketidaksukaannya yang beliau
pandang sebagai suatu keburukan 
apabila seorang wanita memakai pakaian yang dapat
menggambarkan lekuk tubuhnya.
Lalu bandingkanlah dengan apa yang dikenakan oleh
sebagian kaum muslimah dewasa ini sangat 
jauh dari apa yang disyariatkan oleh Rabb mereka.
jauh panggang dari api.Mereka menisbahkan 
pakaian wanita dengan kerudung ala kadarnya yang
sekedar menutupi leher-leher mereka tidak sampai
menutupi dada dengan nama pakaian islami atau jilbab.
Dan ironisnya yang memakainyapun  merasa bahwa apa
yang mereka pakai itu sudah benar karena melihat 
para artis di TV mengenakan yang 
demikian itu jadilah pakaian trendy ini menyebar begitu
cepat dan menjadi pakaian pilihan utama 
mereka. Bahkan tentu terkadang kita melihat saudari
kita yang memakai busana muslimah yang justru
menambah fitnah karena nampak jelasnya lekuk tubuh
mereka dengan penutup kepala yang melilit 
di leher (sehingga jenjang atau tidaknya bentuk leher
terlihat sangat jelas) dan hanya sampai di bagian
pundak saja tidak sampai ke dada disambung
dengan pakaian ketat yang menggambarkan bentuk 
payudara mereka kemudian  celana ketat yang
menambah jelas  lekukan tubuh mereka.
Ada juga yang memakai abaya (gamis/pakaian terusan)
memilih ukuran yang ketat daripada ukuran besar dan
lapang dengan alasan agar nampak cantik dan modis!
Sebagian adapula yang memakai penutup kepala
dengan menyanggul rambut-rambut mereka hingga
ketika mereka berjalan dapat dilihat dengan jelas ikatan 
rambut tersebut, karena sangat kecilnya penutup kepala
yang mereka pakai maka merekapun mengikat rambut
tersebut agar tidak menyembul keluar. Bukankah apa
yang mereka pakai itu semua  justru yang semestinya
mereka jauhi karena Rasulullah shalallahu alaihi
wassalam telah bersabda :
“Pada akhir ummatku nanti akan ada wanita-wanita


yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang.


Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) onta.


Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu adalah


kaum wanita yang terkutuk.”4
Di dalam hadits lain terdapat tambahan :
“Mereka tidak akan masuk surga dan juga


tidak akan memperoleh baunya, padahal


baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan


(jarak) sekian dan sekian.”5
Kemudian lihatlah penjelasan dari Ibnu Abdil Barr rahimahullah ia berkata:
 “Yang dimaksud Nabi shalallahu alaihi wassalam adalah


kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis,


yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk


tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya.


Mereka itu tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang.”6
Dari Ummu Alqamah bin Abu Alqamah bahwa ia berkata :
“Saya pernah melihat Hafshah bin Abdurrahman 
bin Abu Bakar mengunjungi ‘Aisyah dengan


mengenakan khimar(kerudung) tipis yang dapat


menggambarkan pelipisnya, lalu ‘Aisyah pun


tak berkenan melihatnya dan


berkata : “Apakah kamu tidak tahu apa yang telah


diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala


dalam surat An Nuur?!” Kemudian ‘Aisyah


mengambilkan khimar untuk dipakaikan kepadanya.7
Syaikh Albani menjelaskan perkataan Aisyah radiyallahu anha : 
Apakah kamu tidak tahu tentang apa yang diturunkan oleh Allah
dalam surat An-Nuur? Mengisyaratkan bahwa wanita yang
menutupi tubuhnya dengan pakaian yang tipis pada hakikatnya
 ia belum menutupi tubuhnya dan juga belum melaksanakan
firman Allah Subahnahu wa ta’ala yang ditunjukkan oleh Aisyah
radiyallahu anha yaitu
 “Dan hendaklah kaum wanita menutupkan khimar/kerudung
pada bagian dada mereka”8
Tidakkah kita melihat perbedaan yang sangat jauh antara generasi
Shahabiyah dengan kita? Mereka 
benar-benar menjadikan jilbab sebagai penutup tubuh dan aurat
sebagai bentuk ketaatan pada perintahNya sedangkan kita justru
sebaliknya menjadikan jilbab sebagai pembuka fitnah kecuali
wanita-wanita yang dirahmati Allah. Jilbab yang difahami
shahabiyah sebagai pakaian yang lapang (lebar) yang
menutupi tubuh dari atas kepala hingga ujung kaki sedangkan
kaum muslimah sekarang menganggap jilbab adalah secarik
kain yang digunakan untuk menutupi rambut mereka saja
sedangkan bagian-bagian lainnya mereka tutupi dengan bahan
yang ala kadarnya yang tidak bisa dikatakan menutupi aurat
apalagi menutupi lekuk tubuh mereka. Kepada Allahlah kita
memohon pertolongan semoga kaum kita mau kembali
kepada Rabb mereka dan  berusaha untuk  menunaikan
apa yang diperintahkan Allah dan rasulNya secara
sempurna dan menyeluruh. Sebagaimana firmanNya:
        يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalamIslam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu(Al-Baqarah :208).  
Wallahu’alam bish-shawwab.

alhamdulillah saya merasa bersyukur dilahirkan dari keluarga yang kuat dengan agama. diusia masih kecil, saya bersekolah di sekolah islam, sekolah yang bagus agama. disitu semakin saya mengenal apa itu islam. selain saya belajar mengaji di 2 tempat, saya juga diwajibkan menghapal surat-surat pendek. saat itulah semangat saya tercurah begitu besar. sehingga saya rajin mengaji menghapal dan terus menerus belajar al-qur'an. tak sempat terfikir saya akan berkerudung. setelah menduduki kelas 1 smp, ayah saya pernah bilang 'sekarang usiamu sudah mau baligh, ayolah berkerudung. walaupun kita punya kekurangan begitu besar insya allah dengan dikerudung semuanya akan menjadi lebih baik. perilaku, lisan, semua bisa terjaga, asal kamu ingat sama allah dan benar-benar berniat berkerudung'. perkataan itu mengetuk pintu hati saya. saya pun merasa ingin untuk berkerudung. setelah beberapa bulan dikelas  smp saya pun memakai kerudung.
pertama kali memakai kerudung rasanya panas, ingin cepat-cepat dilepas, ingin berkipas-kipas,dan terasa ga nyaman sama sekali. tetapi karena niat allah ta'ala akhirnya saya bisa melawan semua godaan itu. walaupun sampai saat ini saya memang belum sempurna memakai kerudung, saya masih ingin belajar dan terus belajar. sekarang saya sudah banyak sekali merasakan manfaat berkerudung. semoga saya selalu mendapat Barokah dari-Nya. amin








jilbab itu ga selamanya kuno ko, coba lihat model model berjilbab modern. terlihat bagus kan? dan yang penting masih menutup aurat kita. cara memakai nya juga gampang ko, tidak ribet.



Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.

1. Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)

“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

“Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

2. Terhindar dari pelecehan


Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu �alaihi wasallam, 

“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)


Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).

3. Memelihara kecemburuan laki-laki

Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu wata�ala tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.


“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim)


Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.

4. Akan seperti biadadari surga

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga.



5. mencegah kanker kulit
Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.

Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.

Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.

Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.

6. Memperlambat gejala penuaan

Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.

Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin Dyang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah.

Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.


Ternyata jilbab tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya.

Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.